Tata Cara Tidur Rasulullah SAW yang Baik dan Benar
- Islam adalah agama yang komprehensif dalam mengatur kehidupan umatnya
sehingga tidur pun ada anjuran sunahnya. Salah satu cara untuk
mensyukuri nikmat tidur
yaitu dengan cara menunaikannya dengan baik dan benar. Rasulullah saw
telah memberikan banyak keterangan yang jelas mengenai bagaimana
seharusnya umat muslim memperlakukan nikmat tidur yang baik yang telah
dianugerahkan Allah swt kepadanya.
Cara tidur Rasulullah SAW merupakan cara tidur
yang sangat baik bagi kesehatan. Setiap posisi dan waktu yang beliau
pilih untuk tidur sangat bermakna bagi kesehatan bahkan jauh sebelum
ilmu kedokteran berkembang seperti sekarang ini yang berbelit-belit dan terus bergantung pada obat-obatan.
Tata cara tidur Rasulullah
memang begitu banyak manfaatnya bagi kesehatan, dan Ibnu Qayyim
berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau,
niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan
paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan.

| cara tidur rasulullah |
10 Tata cara tidur Rasulullah SAW yang baik dan benar
Dibawah ini adalah cara tidur Rasulullah SAW yang baik dan benar
1. Tidur Pada Awal Malam
Cara tidur Rasulullah saw
mempunyai kebiasaan tidur pada awal malam kemudian bangun pada permulaan
paruh kedua malam. Pada saat itu beliau bangun lalu bersiwak, berwudhu
dan melaksanakan sholat tahajjjud.
“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih)
“Bahwasanya Rasulullah Muhammad
saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang
(yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568
dan Muslim No. 647 (235))
2. Berwudhu ketika akan tidur
“Apabila engkau hendak mendatangi
pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu
sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan
Muslim No. 2710)
3. Membaca surat surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas
Aisyah ra. berkata: “Bila
Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan
kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya
surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh
badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari
kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal
ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi).
4. Membaca doa akan tidur
Cara tidur Rasulullah
Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa”
(Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup). Bila bangun tidur berdoa,
“Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.”
(Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati,
dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)
Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di tempat tidurnya,
beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang
kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka
(Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh
hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)
5. Tidak tidur dengan posisi telungkup (tengkurap)
“Sesungguhnya (posisi tidur
tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.”
(HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih).
6. Miring ke sebelah kanan
Dari al-Barra` bin Azib, Baginda
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah
(dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian
berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan”
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (Al-Bukhari).
7. Meletakkan tangan di bawah pipi sebelah kanan
“Rasulullah Muhammad saw apabila
tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud
no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No.
2350)
8. Berdoa ketika bangun tidur
“Rasulullah Muhammad saw jika mau
tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya
Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji
ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah
yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami
kembali.” (HR. Muslim)
9. Mengusap Bekas tidur
“Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya” (HR. Muslim No. 763 (182)
10. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak ketika bangun tidur
Beristinsyaq dan beristintsaar
adalah menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan kembali air
dari hidung. “Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan
mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255).

7 Manfat tidur miring ala Rasulullah SAW
Berdasarkan tinjauan anatomis dan fisiologis manfaat tidur miring kesebelah kanan adalah sebagai berikut:
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Secara anatomis, otak manusia
terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang
mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya ummat
muslim menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang
dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan
tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi
segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya
yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya
tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi,
dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh
darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang
beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah
kiri (bagian yang tidak dominan).
2. Mengurangi beban jantung
Posisi tidur kesebelah kanan yang
rata memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan
terkonsentrasi di sebelah kanan (bawah). Hal ini akan menyebabkan beban
aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi
ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.
3. Mengistirahatkan lambung
Lambung manusia berbentuk seperti
tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap
kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses
pengeluaran chime (makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur
asam lambung) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses
pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan
akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini
juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat biasa masuk balik menuju
lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.
4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas
Adanya aliran chime yang lancar
akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan
mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga
akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi
Saat tidur pergerakan usus
menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makann yang telah
tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan
posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam
selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.
6. Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan mtidur miring ke sebelah
kanan , proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih
cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti
relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.
7. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan
kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas
cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki
kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalgi kaki
posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat.
Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih
cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
Demikianlah info mengenai Tata Cara Tidur Rasulullah SAW yang Baik dan Benar semoga dapat menambah wawasan anda.



0 komentar:
Posting Komentar